Review
Jurnal “Efek Viral Marketing terhadap Pameran Gambar B2B, Gilang Pratama, DR.
Endang Ruswanti, Magister Manajemen, Universitas Esa Unggul, Indonesia”
Dari
jurnal tersebut dapat diketahui bahwa masalah yang sedang berlangsung industri
dengan jenis usaha bisnis di masa kini adalah hubungan komunikasi dalam
menggunakan pemasaran digital, perusahaan tidak bisa membangun citra pameran
dan membawa lebih banyak pengunjung secara efektif dan efisien. Penelitian
menggunakan viral marketing yang diukur dengan jangkauan audiens, difusi
kecepatan dan peer to peer transmission sebagai variabel independen yang dapat
pengaruh terhadap citra pameran sebagai variabel dependen. Penelitian ini
terbukti penting bagi perusahaan untuk dapat menggunakan alat baru di bauran
promosi di internet untuk mengundurkan layanan mereka menggunakan media
sosial. Hipotesis dianalisis menggunakan SEM dan dengan metode statistik
non-hirarkis (K-means Cluster). Hasil analisis yang menghasilkan, dan
terbukti virus pemasaran dengan variabel penonton jangkauan, difusi kecepatan
dan peer-topeer transmisi berkembang terhadap Image Pameran. Penelitian
ini lebih lanjut akan memperkaya studi tentang pemasaran digital pemasaran.
Dari
kajian literatur yang diuraikan dalam jurnal, maka peneliti mengajukan hipotesis:
H1: "Viral
marketing berpengaruh terhadap citra".
Penentuan
ukuran sampel berdasarkan metode persentase menurut Yount (1999). Populasi
dalam penelitian ini adalah 1.000 orang, sehingga ukuran sampel adalah 100
responden (10% x 1.000). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah Model Persamaan Struktural (SEM). SEM digunakan untuk memperkirakan
regresi berganda terpisah tapi saling berhubungan bersama (bersamaan). Setelah
itu, datanya dianalisis dengan K-Means Cluster. Analisis klaster adalah teknik
multivariate Digunakan dalam data mining yang bertujuan untuk mengidentifikasi
sekelompok objek yang memiliki kesamaan Ciri tertentu yang bisa dipisahkan
dengan sekelompok benda lain, sehingga Benda yang berada dalam kelompok yang
sama relatif lebih homogen dibanding benda kelompok luar Jumlah kelompok dapat
diidentifikasi tergantung pada banyak dan Berbagai data objek (Larose, 2014).
Dalam
penelitian ini, uji pertama adalah analisis faktor dan uji reliabilitas serta
menguji validitas indikator penelitian kuesioner yang digunakan sebagai sebuah
alat ukur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuesioner yang digunakan dapat
diterima dan dapat diandalkan. Selanjutnya, penelitian ini melihat apakah ada
pengaruh antara kelompok demografi responden menjawab masing-masing variabel.
Ini dilakukan oleh menguji analisis deskriptif terhadap responden dengan One
Way ANOVA. Itu Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok responden dengan
usia lebih muda cenderung lebih banyak sensitif untuk peer to peer transmission
dibandingkan dengan kelompok responden dengan usia lebih tua.
Gambar 1.Means Plot Kelompok umur
dan variabel Peer to Peer Transmissions.
Dalam
penelitian ini, kami menguji hipotesis H1: Pengaruh viral marketing terhadap
citra, dimana viral marketing diukur dengan Audience Reach, Difusi Kecepatan,
dan Peer-to-Peer Transmission. Dari analisis SEM, ditemukan itu viral marketing
dengan tiga sub variabel yang didukung oleh data.
Sumber:
hasil pengolahan data.
Setelah
itu, data dianalisis dengan cluster K-Means untuk menguji dan mengindentifikasi
variabel homogenitas dalam kelompok.
Hasil
Uji Hipotesis terdiri dari Hipotesis 1; hipotesis diperoleh Hasil yang
signifikan dengan nomor uji berbasis K-0004 Mean Cluster (jika nilainya <0,05
maka H1 diterima).
Hipotesis
H2a: terutama untuk kelompok Difusi kecepatan rendah, penonton dengan jangkauan
tinggi memiliki lebih besar dari Image Image dari Audience Reach low.Obtained
significant hasil dengan angka 0,449.
Hipotesis
H2B: terutama untuk kelompok yang lebih rendah dari Rehat Pemirsa, Difusi
Kecepatan Tinggi memiliki gambar yang lebih besar daripada Difusi Kecepatan
Rendah hasil signifikan dengan angka 0.613.
Hasil
pertama menunjukkan ada pengaruh positif antara jangkauan khalayak dan gambar. Hasil analisis menunjukkan
bahwa jangkauan pemirsa mempengaruhi citra
pameran, yang berarti rentang yang dapat disebarluaskan dalam penyebarannya informasi tentang pameran pameran
pameran dan pameran lisensi secara virally
Disebarkan melalui situs jejaring sosial Facebook yang bisa memengaruhi
citra bisnis pameran hingga
franchise bisnis dan pameran lisensi. Hasil kedua menunjukkan ada pengaruh
positif antara difusi kecepatan dan
citra pameran B2B. Seperti kita ketahui saat ini adalah era informasi yang
dinamis teknologi, di mana
penyebaran informasi yang cepat merupakan suatu keharusan. Hasil ketiga
menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari peer to peer transmisi ke gambar Ini menunjukkan
bahwa transmisi peer-to-peer secara
langsung mempengaruhi citra pameran; responden dalam penelitian ini mau bagikan informasi ke teman facebook.
Penjelasan
di atas menunjukkan bahwa hasil penelitian berpengaruh positif langsung antara
Difusi Kecepatan terhadap citra, karena responden segera mendistribusikan
konten yang berisi informasi tentang pameran ke khalayak lainnya Ada pengaruh
yang signifikan dari Peer-to-Peer Transmission dari gambar Ini menunjukkan
bahwa Peer-to-Peer Transmission mempengaruhi gambar langsung. Responden dalam
penelitian ini bersedia untuk berbagi informasi teman Facebook. Ini
mengindikasikan viral marketing berjalan dengan baik dalam membangun Image
pameran sehingga menambah lebih banyak pengunjung mengetahui Citra pameran.
Kesuksesan dari sebuah pameran diukur dengan jumlah pengunjung yang datang ke
Pameran, semakin banyak pengunjung yang datang, sebuah pameran dianggap sukses.
Sangat penting bagi sebuah perusahaan pameran untuk bisa membangun Image
pameran kepada khalayak secara efektif, efisien dan massively.
Referensi:
Pratama, G. (2017). Effect of Viral Marketing to Image B2B Exhibition. JOURNAL FOR BUSINESS AND ENTREPRENEURSHIP, 1(1).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar